Ketika
usia kandungan masa-masa terakhir, kelenjar-kelenjar kewanitaan pun terpencar
dengan tujuan yang berbeda-beda. Di antara kelenjar tersebut, ada yang berungsi
membantu proses peyempitan dan penyusutan rahim. Ada juga yang berfungsi
mempermudah keluarnya janin dari perut serta memperrlanccar proses kelahiran
sehinga janin dapat kelua denga normal. Demikian pula halnya dengan kelenjar
susu. Pada masa awal kelahiran dan awal masa menyusui, kelenjarnya akan
terpisah dengan teratur. Kemudian ia akan mengeluarkan cairan putih
kekuning-kuningan.
Suatu
hal yang menakjubkan adalah Allah menjadikan cairan ini ibarat sebuah bahan
kimia yang dapat melindungi sang bayi dari berbagai macam penyakit. Pada hari
berikutnya, mulailah susu itu terbentuk. Dengan kekuasaan Sang Pengatur,
kapasitas air susu yang dipancarkan dari buah dada itu semakin hari semakin
bertambah hingga mampu mencapai 2/5 liter setiap hari pada tahap kedua setelah
kelahiran, sedangkan pada hari pertama kelahiran, kadarnya tidak lebih dari
satu ons.
Kelebihan
yang terkandung di dalam air susu tidak berhenti begitu saja seiring dengan
semakin bertambahnya bayi yang dilahirkan. Kandungan gizinya juga selalu
mengalami perubahan dan penyesuaian. Pada awalnya, susu hanya terdiri atas
bahan makanan yang mengandung zat tepung dan zat gula. Kemudian pada hari
berikutnya, kandungan air susu terdiri atas tiga unsur yakni zat tepung, zat
gula dan lemak. Selanjutnya, bahan makanan yang terdapat pada air susu tersebut
selalu mengalami perkembangan sesuai dengan pertumbuhan bayi. Berhentinya air
susu dari buah dada perempuan adalah suatu proses yang sungguh menakjubkan.
Proses tersebut membuktikan keberadaan Sang Pencipta dan sebagai tanda atas
kekuasaan-Nya.
Sebagaimana firmannya dalam
Al-qur’an Surat An-nahl : 78.
“Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu sedang kamu tidak mengetahui sesuatu dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur,”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar