Sabtu, 14 Juli 2018

Apa yang membuat Matahari Selalu Menyala


Apa yang membuat Matahari selalu menyala?




            Matahari adalah benda langit yang dipenuhi nyala api. Diameternya lebih dari satu sepertiga juta kilometer. Luasnya mencapai 325 kaki dari bumi. Beratnya sekitar 332 kali dari berat bumi. Suhu didalam perut matahari mencapai sekitar 20 juta derajat Celcius, sedangkan suhu permukaannya sekitar 9.900 derajat Celcius. Dari permukaan ini terpancar nyala api yang tingginya mencapai 500.000 Km. panasnya terus menyala di angkasa dengan kekuatan 167.400 H.P. (Horse Porter) pada setiap satu meter persegi. Dari kekuatan tersebut tidak ada yang sampai ke bumi, kecuali hanya seperdua juta saja. Jumlah tersebut hanya bagian siang sangat kecil jika dibandingkan dengan cahaya bintang-bintang besar lainnya.

            Permukaan matahari mengandung unsure tegangan listrik dan magnetis yang sangat dahsyat. Yang mencengangkan para ilmuwan adalah matahari sebagaimana pengetahan mereka terhadap lapisan-lapisan bumi masih tetap mengeluarkan panas dengan kadar yang sama sejak jutaan Tahun yang lalu. Seandainya panas itu berasal dari hasil pembakaran, bagaimana bisa bendanya tidak habis terbakar pada masa-masa berikutnya?

            Jadi, tidak disangsikan lagi bahwa proses pembakaran pada matahari berbeda dengan proses pembakaran yang kita ketahui. Jika tidak demikian, setelah enam ribu Tahun terbakar secara terus-menerus, dipastikan panasnya akan hilang. Akan tetapi, sebagian ilmuwan berpendapat bahwa meteor yang berjatuhan di permukaannya menjadi pengganti dari panasnya yang hilang dengan cara pembakaran.

            Dr. Thomas Gold, wakil direktur observasi Graintisy, mengumumkan bahwa sebuah ledakan telah terjadi di matahari pada tanggal 13 Februari 1956. Daya ledakannya sama dengan bumi tertimpa jutaan bom hidrogenis. Ledakan ini telah mengakibatkan bumi tertimpa hujan cahaya. Ia berkata,”Penambahan  cahaya secara besar-besaran terhadap bumi dimulai pada 3,45 am. (GMT) dan berlangsung selama 2 jam. Tambahan cahaya yang menimpa bumi dari cahaya alam tersebut adalah yang terbesar sepanjang sejarah,”.

            Hujan cahaya tersebut menimpa sebagian besar permukaan bumi. Kekuatannya sangat besar hingga tidak dapa diukur oleh akal manusia. ia menambahkan,”Pada saat peralatan observasi merekam hujan cahaya tersebut, semua tubuh laki-laki, perempuan, anak-anak, bahkan seluruh makhluk hidup di seluruh dunia mengalami penurunan daya tahan,”.

            Pada tanggal 20 Mei 1957, ledakan serupa kembali terjadi. Dari ledakan ini, terpancar cahaya yang sangat jelas sekali terlihat dengan mata biasa. Dari cahaya tersebut kemudian terpancar sinar ultra violet yang tingginya mencapai satu meter. Dari ledakan ini juga muncul molekul-molekul yang dikeuarkan matahari. Setelah 20 jam, terjadinya leakan, bumi diterpa unsure-unsur magnetis yang sangat dahsyat.

            Sebuah embaga penelitian cuaca Amerika juga menyebutkan bahwa pada tanggal 13 Maret 1956, telah terjadi sebuah ledakan di atas permukaan matahari. Ledakan tersebut mengeluarkan gas-gas yang tingkat kepanasannya tidak dapat digambarkan, sedangkan kecepatan gerak dari gas-gas tersebut mencapai 3.500.000 mil per jam.

            Adapun Dr, Donald Mitchel yang tergabung dalam lembaga penelitian Hardward menyebutkan, bahwa ledakan-ledakan yang terjadi pada matahari, telah direkam oleh beberapa film dengan mempergunakan Conigra, yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk merekam sinar atau cahaya yang terpancar dari matahari. Dari rekaman tersebut diketahui bahwa kekuatan satu ledakan sama dengan seratus juta bom hidrogenis yang meledak secara bersamaan. Kekuatan ini 1.000 kali lebih kuat dari daya tarik bumi.

            Di Tokyo, sekitar 50 astronom dan ahli bumi telah berkumpul untuk saling bertukar pikiran mengenai cahaya alam. Mereka menegaskan bahwa ledakan-ledakan tersebut memberikan pengaruh secara langsung kepada psikologi dan jasmani manusia. pada Tahun 1976 disebutkan bahwa kadar zat putih telur pada darah manusia yang tergolong selalu stabil ternyata mengalami perubahan. Salah satu penyebabnya adalah ledakan-ledakan yang terjadi pada matahari.

            Tiadalah matahari yang masih menyimpan begitu banyak rahasia dan masih menjadi sumber ketakjuban, matahari yang sampai hari ini masih disembah oleh penganut Majusi di India, matahari yang tidak hanya menjadi cahaya penerang bagi kita, tetapi juga menjadi sumbu dari planet-planet dan sumber kehidupan makhluk hidup, matahari yang rahasianya selalu bertambah setiap kali ada penemuan baru dan ketidaksanggupan ilmu pengetahuan mengungkap apa yang mesti diketahui tentang matahari yang beratnya akan hilang sebanyak jutaan ton setiap kali terjadi pembakaran, namun bentuk dan beratnya terus-menerus mengalami revitalisasi.

            Matahari yang juga mengirimkan kepada alam sebuah kekuatan yang sama dengan kekuatan 5.000 juta bom atom setiap detik, melainkan hanya sebuah tanda dari tanda-tanda keberadaan Sang Pencipta. Ia hanya sebuah tanda kecil yang menghiasai langit di antara bintang-bintang yang memiliki bentuk lebih besar dan bergerak dengan kecepatan yang begitu tinggi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar