Beragam Keimanan “Apakah
Kamu Tidak Berpikir”

Bentuk-bentuk kemanan beberapa generasi
terhadap Sang Pencipta Alam, sudah barang tentu beragam, hal ini dikarenakan
perbedaan orientasi kehidupan dan peradaban masing-masing. Fir’aunisme misalnya
yang mempercayai adanya Tuhan, namun akal pikirannya menggambarkan beberapa
Tuhan yang memiliki keistimewaan tersendiri dan tidak memiliki oleh Tuhan
lainnya. Oleh karena itu, terbentuklah Tuhan kebaikan dan Tuhan kejelekan.
Bahkan selain itu, dikalangan mereka terdapat pula yang namanya dewa pertanian
dan dewa hujan.
Demikianlah,
mereka memiliki kepercayaan-kepercayaan seperti itu, berikut tata cara dalam
menyembah kepada para dewanya yang berbeda-beda dari satu ke lainnya. Kendati
demikian, kepercayaan-kepercayaan yang berbeda-beda tersebut semuanya terpatri
ke dalam satu keyakinan akan adanya sebuah kekuatan yang menguasai alam ini.
Semuanya sepakat dalam mengakui keberadaan Sang Pengatur Yang Maha Bijaksana.
Bahkan, semua agama menyatukan mereka dalam mengimani Allah Yang Maha Esa.
Tiadalah
penyembah berhala-berhala, matahari, api, dan sapi, terkecuali umat-umat yang
didalam hatinya tertanam keimanan secara fitrah. Umat-umat itu meyakini akan
kehidupan mereka dikuasai oleh sesuatu kekuatan yang maha tinggi. Kekuatan itulah
yang menurut mereka memiliki bentuk yang berbeda-beda dalam mengatur setiap
langkah mereka.
Umat-umat
seperti itu memiliki sebuah keinginan secara fitrah untuk bersandar kepada Sang
Pencipta Yang Kekal. Mereka ingin berserah diri kepada-Nya. Oleh sebab itu,
dicarilah sebuah jalan untuk menyembah, dan mendekatkan diri kepada Sang
Pencipta. Namun yang disayngkannya itu yakni gambaran Tuhan malah menyesatkan
mereka. Pikiran-pikirannya menjauhkan mereka dari Tuhan yang sebenarnya.
Suatu
kaum menyangka matahari itu yang telah memberikan kehidupan dengan sinarnya
yang terang terhadap tumbuh-tumbuhan dan manusia, maka menurut mereka
mataharilah yang wajib untuk disembah. Sementara itu, kaum lainnya yang
menyangka api yang memiliki kekuatan panas yang lebih patut disembah pula.
Bahkan diantara mereka, ada pula yng berkeyakinan planet-planetlah yang
menyimpan begitu banyak rahasia, oleh karena itu planetlah yang lebih pantas
mereka sembah. Selain itu uniknya, ada juga sebagian dari mereka yang membuat
patung-patung (berhala) yang kemudian mereka sembah. Sungguh ironis, perasaan
mereka seolah telah menemukan ketenangan didalam ibadah-ibadah tersebut.
Adapun
kaum yang memiliki pemikiran yang benar
yakni mereka yang menyembah benda konkret itu semata-mata untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Tuhan yang tidak dapat mereka gambarkan atau pun
memikirkan dan menentukan bentuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar