Rabu, 04 Juli 2018

Beragam Keimanan "Apakah Kamu Tidak Berpikir"


 Beragam Keimanan “Apakah Kamu Tidak Berpikir”



             Bentuk-bentuk kemanan beberapa generasi terhadap Sang Pencipta Alam, sudah barang tentu beragam, hal ini dikarenakan perbedaan orientasi kehidupan dan peradaban masing-masing. Fir’aunisme misalnya yang mempercayai adanya Tuhan, namun akal pikirannya menggambarkan beberapa Tuhan yang memiliki keistimewaan tersendiri dan tidak memiliki oleh Tuhan lainnya. Oleh karena itu, terbentuklah Tuhan kebaikan dan Tuhan kejelekan. Bahkan selain itu, dikalangan mereka terdapat pula yang namanya dewa pertanian dan dewa hujan.

            Demikianlah, mereka memiliki kepercayaan-kepercayaan seperti itu, berikut tata cara dalam menyembah kepada para dewanya yang berbeda-beda dari satu ke lainnya. Kendati demikian, kepercayaan-kepercayaan yang berbeda-beda tersebut semuanya terpatri ke dalam satu keyakinan akan adanya sebuah kekuatan yang menguasai alam ini. Semuanya sepakat dalam mengakui keberadaan Sang Pengatur Yang Maha Bijaksana. Bahkan, semua agama menyatukan mereka dalam mengimani Allah Yang Maha Esa.

            Tiadalah penyembah berhala-berhala, matahari, api, dan sapi, terkecuali umat-umat yang didalam hatinya tertanam keimanan secara fitrah. Umat-umat itu meyakini akan kehidupan mereka dikuasai oleh sesuatu kekuatan yang maha tinggi. Kekuatan itulah yang menurut mereka memiliki bentuk yang berbeda-beda dalam mengatur setiap langkah mereka.

            Umat-umat seperti itu memiliki sebuah keinginan secara fitrah untuk bersandar kepada Sang Pencipta Yang Kekal. Mereka ingin berserah diri kepada-Nya. Oleh sebab itu, dicarilah sebuah jalan untuk menyembah, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Namun yang disayngkannya itu yakni gambaran Tuhan malah menyesatkan mereka. Pikiran-pikirannya menjauhkan mereka dari Tuhan yang sebenarnya.

            Suatu kaum menyangka matahari itu yang telah memberikan kehidupan dengan sinarnya yang terang terhadap tumbuh-tumbuhan dan manusia, maka menurut mereka mataharilah yang wajib untuk disembah. Sementara itu, kaum lainnya yang menyangka api yang memiliki kekuatan panas yang lebih patut disembah pula. Bahkan diantara mereka, ada pula yng berkeyakinan planet-planetlah yang menyimpan begitu banyak rahasia, oleh karena itu planetlah yang lebih pantas mereka sembah. Selain itu uniknya, ada juga sebagian dari mereka yang membuat patung-patung (berhala) yang kemudian mereka sembah. Sungguh ironis, perasaan mereka seolah telah menemukan ketenangan didalam ibadah-ibadah tersebut.

            Adapun kaum yang memiliki pemikiran yang benar  yakni mereka yang menyembah benda konkret itu semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tuhan yang tidak dapat mereka gambarkan atau pun memikirkan dan menentukan bentuknya.

                                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar